Konsep Dan Manfaat Dari Game

Konsep Dasar dalam Game

Pengertian Game
Game merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti permainan. Permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau dengan tujuan refreshing. Suatu cara belajar yang digunakan dalam menganalisa interaksi antara sejumlah pemain maupun perorangan yang menunjukkan strategistrategi yang rasional. Teori permainan pertama kali ditemukan oleh sekelompok ahli Matematika pada tahun 1944. Teori itu dikemukakan oleh John von Neumann and Oskar Morgenstern yang berisi: "Permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi

Pengertian Game menurut beberapa ahli yaitu : 
  1. Menurut Agustinus Nilwan dalam bukunya Pemrograman Animasi dan Game Profesional terbitan Elex Media Komputindo, game merupakan permainan komputer yang dibuat dengan teknik dan metode animasi. Jika ingin mendalami pengunaan animasi haruslah memahami pembuatan game. Atau jika ingin membuat game, maka haruslah memahami teknik dan metode animasi, sebab keduanya saling berkaitan.
  2. Menurut Clark C. Abt, Game adalah kegiatan yang melibatkan keputusan pemain, berupaya mencapai tujuan dengan dibatasi oleh konteks tertentu (misalnya, dibatasi oleh peraturan).
  3. Menurut Bernard Suits Game adalah upaya sukarela untuk mengatasi rintangan yang tidak perlu .
  4. Menurut Greg Costikyan, Game adalah sebentuk karya seni di mana peserta, yang disebut Pemain, membuat keputusan untuk mengelola sumberdaya yang dimilikinya melalui benda di dalam game demi mencapai tujuan.
Jenis - Jenis Game :
Terdapat beberapa jenis game yang dapat dikelompokan sebagai berikut :
  1. Simulasi Contoh permainan yang termasuk dalam game simulasi adalah simulasi konstruksi dan manajemen, simulasi kendaraan seperti yang diterapkan pada permainan balapan, perang, luar angkasa, dan mecha. 
  2. Edukasi Contohnya adalah edugames yang dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, baik itu untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan yang memainkannya. 
  3. Entertainment 
  • Aksi – Shooting, (tembak-tembakan , atau hajar-hajaran bisa juga tusuk-tusukan, tergantung cerita dan tokoh di dalamnya). Game jenis ini sangat memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga waktu. inti dari game jenis ini adalah tembak-tembakan.
  • Fighting (pertarungan), ada yang mengelompokan game fighting di bagian Aksi, namun penulis berpendapat berbeda, jenis ini memang memerlukan kecepatan refleks dan koordinasi mata-tangan, tetapi inti dari game ini adalah penguasaan jurus (hafal caranya dan lancar mengeksekusinya), pengenalan karakter dan waktu sangatlah penting. Dan berbeda seperti game aksi pada umumnya yang umumnya hanya melawan Artificial Intellegence atau istilah umumnya melawan komputer saja, pemain jenis fighting game ini baru teruji kemampuan sesungguhnya dengan melawan pemain lainnya. 
  • Petualangan, game murni petualangan lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berpikir pemain dalam menganalisa tempat secara visual, memecahkan teka-teki maupun menyimpulkan 10 rangkaian peristiwa dan percakapan karakter hingga penggunaan benda -benda tepat pada tempat yang tepat.
  • Role Playing, game jenis ini sesuai dengan terjemahannya, bermain peran, memiliki penekanan pada tokoh/peran perwakilan pemain di dalam permainan, yang biasanya adalah tokoh utamanya, dimana seiring kita memainkannya, karakter tersebut dapat berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain ( biasanya menjadi semakin hebat, semakin kuat, semakin berpengaruh, dll) dalam berbagai parameter yang biasanya ditentukan dengan naiknya Level.
  • Casual games, sesuai namanya, game yang casual itu tidak kompleks, mainnya rileks dan sangat mudah untuk dipelajari. Jenis ini biasanya memerlukan spesifikasi komputer yang standar pada jamannya dan ukurannya tidak lebih dari 100 MB karena biasanya dapat di download versi demo-nya di website resminya. Genre permainannya biasanya puzzle atau action sederhana dan umumnya dapat dimainkan hanya menggunakan.
  • Multiplayer Online, game yang dapat dimainkan secara bersamaan oleh lebih dari 2 orang (bahkan dapat mencapai puluhan ribu orang dalam satu waktu) membuat pemain dapat bermain bersama dalam satu dunia virtual dari sekedar chatting hingga membunuh naga bersama teman yang entah bermain di mana. Umumnya permainan tipe ini dimainkan di PC dan bertema RPG, walau ada juga yang bertema musik atau action

Konsep Pada Game
Game bermakna “Permainan”, teori permainan adalah suatu cara belajar yang digunakan dalam menganalisa sejumlah pemain maupun perorangan yangmenunjukkan strategi-strategi rasional. Teori permainan pertama kali ditemukan oleh sekelompok ahli matematika pada tahun 1944. Teori itu dikemukakan oleh John Von Ann and Oscar Morgenstern, menurutnya permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari 2 atau beberapa orang kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri ataupun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Komponen – komponen game antara lain:
a. Fitur
Fitur merupakan hal yang bisa membedakan setiap game yang ada. Fitur juga bisa menggambarkan jalan ceritagamekedalam bentuk – bentuk yang dapatdilihat maupun dirasakan.
b. Gameplay
Gameplay membantu pengembang game untuk mengetahui cara kerja suatugame, dimana fitur – fitur yang ada akan membentuk suatu game play
c. Interface
Interface merupakan semua tampilan yang ada dalam suatu game. Sebuah interface yang baik adalah interface yang tidak membosankan dan memudahkan pemain game.
d. Aturan/rules
Merupakan kumpulan aturan – aturan dalam sebuah game.
e. Desain Level
Desain level mencakup style,background, dan jalan cerita dari sebuah game.

Menurut Sulistyo (2010), ada beberapa jenis platform di dunia game yang selalu dipilih oleh pengguna games , yaitu:
1.Arcade games, yaitu yang sering disebut ding-dong di Indonesia, biasanya berada di daerah / tempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di design untuk jenis video games tertentu dan tidak jarang bahkan memiliki fitur yang dapat membuat pemainnya lebih merasa masuk dan menikmati, seperti pistol, kursi khusus, sensor gerakan, sensor injakkan dan stir mobil (beserta transmisinya tentunya).
2.PC Games , yaitu videogame yang dimainkan menggunakan Personal Computers.
3.Console games, yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360, dan Nintendo Wii.
4.Handheld games, yaitu yang dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP.
5.Mobile games, yaitu yang dapat dimainkan atau khusus untuk mobile phone atau PDA.


Manfaat Dari Bermain Game

1.Video game 3D bisa meningkatkan kapasitas memori otak
Peneliti dari University of california melakukan riset di tahun 2015 yang melibatkan 69 partisipan untuk melihat kemampuan. Sepertiga partisipan diminta untuk memainkan game Super Mario 3D World selama dua pekan, sepertiga lainnya dimnta memaikan Angry Birds, dan sisanya tidak memainkan game apapun. Hasilnya, orang-orang yang memainkan game Super Mario memiliki peningkatan kemampuan memori saat diminta menyelesaikan tugas. Sedangkan partisipan yang tidak memainkan game apapun tidak memiliki peningkatan memori otak.

2. Video game bisa menghilangkan rasa sakit
Sebuah tinjauan literatur di tahun 2012 yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine menemukan dalam 38 penelitian menggunakan terapi video game diketahui mampu menghilangkan rasa sakit. Dari hasil kesehatan terhadap 195 pasien dengan terapi psikologis dan fisik, semuanya mengaku rasa sakit yang diderita berkurang.
Di tahun 2010, ilmuwan juga mempresentasikan riset di konferensi American Pain Society dan menemukan video game secara efektif mengurangi rasa sakit. Permainan virtual reality (VR) diklaim secara efektif mampu mengurangi kecemasan akibat penyakit kronis.
Fokusnya ditujukan pada permaiann, bukan rasa sakit atau prosedur medis. Sementara pengalaman realitas maya melibatkan indera visual dan lainnya," ungkap Jeffrey Gold, peneliti dari University of Southern california.

3. Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak-anak
Game action dapat membantu anak-anak yang mengalami kesulitan membaca dan menulis di usia 7 hingga 13 tahun. Dalam studi yang dilakukan di tahun 2013, peneliti mendapati game action bisa membantu anak menjadi lebih cepat membaca. Dibandingkan menggunakan terapi membaca tradisional, anak-anak justru merasa lebih nyaman belajar membaca sambil bermain video game.
Peneliti menduga kecepatan game mebantu anak-anak meningkatkan perhatian mereka terhadap suatu hal.

4. Membuat seseorang lebih pintar
Di tahun 2013 tim peneliti melakukan sebuah studi yang melibatkan lima kelompok bukan gamer dan meminta mereka memainkan game ponsel satu jam sehari selama empat pekan. Hasilnya, mereka yang aktif bermain Xbox dan PlayStation memiliki tingkat kognisi yang lebih baik. Tidak terbatas pada jenis game tertentu, fungsi berpikir peserta tercatat mengalami peningkatan.


5. Video game meningkatkan volume otak
Peneliti dari Institut Max Planck di jermanmenemukan game Super Mario 64 mampu meningkatkan ukuran daerah otak, khususnya bagian yang berkaitan dengan kecerdasan spasial, pembentukan memori, perencanaan strategis, dan keterampilan motorik halus.
Dalam riset itu, peneliti melihat 24 peserta yang aktif bermain game selama 30 menit sehari selama dua bulan dan melewati analisa otak. Hasilnya ada penignkatan materi abu-abu di bagian hippocampus kanan, korteks prefrontal kanan, dan otak kecil, dibandingkan kelompok yang tidak bermain game apapun.

"Hal ini membuktikan bagian otak tertentu bisa distimulasi menggunakan video game," kata salah seorang peneliti, Simone Kuh.

Daftar Pustaka :
1.https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/622/jbptunikompp-gdl-fajarzikri-31059-10-unikom_f-i.pdf
2.https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170427143952-199-210604/keuntungan-bermain- video-game-dari-sudut-pandang-sains

Komentar

Postingan Populer